Jikalah banyak Menteri di bawah Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dinilai sebagai tidak cakap duduk di jabatannya, pastilah Agus Martowardoyo bukan salah satunya.
Agus (58 tahun) bukan saja nampak ahli dalam menjaga kesehatan keuangan Negara, namun juga memiliki visi jauh ke depan, tegas, pekerja keras, pintar memilih orang-orang terbaik serta tak risau mengambil keputusan-keputusan yang dianggap penting bagi publik meski berisiko tak populer atau harus bertarung dengan banyak pihak.
Pada awal 2012, Agus dinobatkan sebagai Best Finance Minister of The Year Asia-Pasific dan Best Finance Minister of The Year 2012 oleh majalah internasional prestisius The Banker, yang berkantor pusat di London Inggris.
Menurut majalah itu, Agus berhasil dalam hal menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,46 persen, membawa perubahan pada pelaksanaan anggaran dan perencanaan keuangan, meningkatkan iklim investasi di Indonesia, serta mengatur anggaran tahun 2011 secara hati-hati.
Di Indonesia sendiri, Agus juga sudah berulangkali menuai penghargaan. Ia dianugerahi predikat Tokoh Finansial Indonesia selama dua tahun berturut-turut (2007 dan 2008) oleh Globe Media Group. Ia juga menjadi The Best CEO untuk kategori Perbankan tahun 2008 versi Majalah Warta Ekonomi.
Bankir Sejati
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo lahir di Amsterdam, Belanda, pada 24 Januari 1956. Perjalanan karirnya sebelum menjadi Menteri Keuangan, sepenuhnya berada di jalur perbankan.
Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1984, ia meniti karir dari bawah di Bank of America sebelum selama delapan tahun bekerja di Bank Niaga. Ia kemudian menjabat sebagai Deputy Chief Executive Officer di Maharani Holding (1994), Direktur Utama di Bank Bumiputera (1995-1998), dan Direktur Utama di Bank Ekspor Impor Indonesia (1998).
Namanya semakin harum ketika ia masuk ke Bank Mandiri pada 1998 dan menempati berbagai posisi penting di sana: Managing Director Risk Management and Credit Restructuring pada tahun 1999, Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000), dan Managing Director Human Resources and Support Services (2001).
Kesuksesannya membawa Agus diminta menjadi Dirut Bank Permata selama tiga tahun (2002-2005). Ini bukan pekerjaan mudah mengingat Bank Permata merupakan penggabungan 5 Bank (Bank Bali, Bank Universal, Bank Patriot, Bank Artha Media dan Bank Prima Ekspress). Nyatanya Agus berhasil melambungkan nama Permata.
Pada 2002 juga, ia dipercaya sebagai advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Setahun kemudian, ia dipilih menjadi Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta) periode 2003-2006.
Pada 2005, Agus diminta menjadi Dirut Mandiri menggantikan ECW Neloe yang terlibat korupsi. Di sana ia kembali menunjukan tangan dinginnya dengan menjadikan Bank pelat merah yang semula dianggap bermasalah akibat keruwetan birokrasi pemerintah itu menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia dan bahkan di Asia.
Ketika Agus masuk ke Bank Mandiri, potensi kredit macet yang ada mencapai Rp 27 triliun yang sebagian besar di antaranya disumbangkan 30 nasabah besar. Agus berhasil menekan para debitur nakal itu untuk memperbaiki kinerja hutang mereka. Salah satu cara Agus adalah dengan mengumumkan nama-nama debitur bermasalah di media massa. Di bawah Agus, profil Mandiri segera menjulang di mata para investor.
Dengan segenap keberhasilannya, tak banyak orang terkejut ketika akhirnya ia ditunjuk menjadi Menkeu menggantikan Sri Mulyani yang mengundurkan diri pada 2010. Agus memang dikenal sebagai orang kepercayaan SBY. Tapi yang lebih penting ia juga dikenal sebagai orang yang berkarakter sama dengan pendahulunya: pekerja keras, tegas, bersih dan cakap.
Agus Marto Yang Keras Kepala Dan Kontroversial
Banyak pihak menilai, Agus adalah pemimpin berkarakter kuat. Bila berdasarkan perhitungannya, pilihannya adalah benar untuk kepentingan masyarakat, ia akan perjuangkan itu. Walaupun tindakannya kadang membuat banyak orang marah.
Ini terlihat dalam kasus pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang akan menghubungkan Jawa dan Sumatra. Pertengahan tahun ini, Agus meminta agar projek itu ditinjau kembali mengingat potensi kerugian yang harus ditanggung negara. Padahal sudah ada Keputusan Presiden mengenainya. Pemerintah pun sebelumnya sudah menjanjikan Konsorsium yang dipimpin Artha Graha milik Tommy Winata sebagai pihak pelaksana projek. .
Dalam kasus divestasi saham Newmont misalnya, Agus juga terpaksa bersitegang dengan DPR karena kekerasan sikapnya bahwa pemerintah seharusnya diizinkan membeli tujuh persen saham perusahaan raksasa itu. Bagi Agus, kepemilikan saham bisa dijadikan alat kendali pemerintah terhadap perusahan asing seperti Newmont yang selama ini sudah begitu banyak mengeruk keuntungan dari alam Indonesia. Dengan berada di dalam, ia berharap pemerintah bisa lebih efektif mengawasi Newmont agar lebih tertib dan taat asas dalam hal pembayaran royalti.
Agus Martowardojo Capres?
Karena pencapaiannya itu, bisa dipahami bahwa nama Agus sekarang mulai disebut dalam jajaran kandidat Presiden 2014. Agustus 2012 lalu, wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie sudah mengisyaratkan kemungkinan Agus dicalonkan dalam Pemilu mendatang.
Saat bicara tentang tokoh-tokoh calon presiden yang bukan berasal dari partai politik, Marzuki menyebut nama Menkeu: “Misalnya Agus Martowardoyo. Dia berjuang dari bawah. Track recordnya bagus. Punya integritas. Jadi, apa salahnya kalau kita dukung?”
Ya, apa salahnya?***
Pengalaman dan Jabatan Agus Martowardojo
- Gubernur Bank Indoneisa (23 Mei 2013 - Sekarang)
- Menteri Keuangan (Mei 2010-23 Mei 2013)
- Direktur Bank Mandiri (Mei 2005-Mei 2010)
- Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta) (2003-2006)
- Direktur Utama Bank Permata (Oktober 2002-2005)
- Advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang Perbankan (2002)
- Managing Director Human Resources and Support Services (2001)
- Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000)
- Managing Director Risk Management and Credit Restructuring Bank Mandiri (1999)
- Direktur Utama Bank Ekspor Impor Indonesia (1998)
- Direktur Utama Bank Bumiputera (1995 – 1998)
- Deputy Chief Executive Officer Maharani Holding (1994)
- Loan Officer PT Bank Niaga Tbk sebagai Vice President, Corporate Banking Group di Jakarta dan Surabaya (1986 – 1994).
- Bank of America NT & SA sebagai Officer Development Program dan International (1984)
Casino - Mapyro
ReplyDeleteThe 서울특별 출장안마 Casino Hotel is located off the Las Vegas Strip 동두천 출장샵 in 의정부 출장안마 downtown Las 오산 출장안마 Vegas, and it's located in the corner of Spring Mountain and Boulder Canyon. The 울산광역 출장마사지 casino has